Memuat ...

  • Jl. Suradireja No. 28, Nagri Kaler, Kec. Purwakarta
  • 08993423060
Pencegahan Penyakit Anthrax di Kabupaten Purwakarta

Pencegahan Penyakit Anthrax di Kabupaten Purwakarta

Kabupaten Purwakarta merupakan daerah endemis anthrax. Penyakit anthrax di Kab. Purwakarta terjadi pada akhir tahun 1999 di Desa Ciparungsari Kecamatan Cibatu pada burung unta.

Penyakit anthrax dapat dikendalikan dengan pelaksanaan vaksinasi anthrax, yang dilaksanakan setiap tahun pada sapi, kerbau, domba dan kambing yang sehat, cukup umur (lebih dari 6 bulan) dan tidak bunting.

Surveilans/pengamatan penyakit anthrax dilaksanakan secara berkala dengan pemeriksaan sampel feces, darah dan tanah di lokasi sekitar kejadian anthrax, berkoordinasi dengan Balai Veteriner Subang Kementan dan Laboratorium Cikole Provinsi Jawa Barat.

Penyakit Anthrax (Radang Limpa)
Adalah penyakit zoonosis (yang dapat menular dari hewan ke manusia) yang disebabkan oleh Bacillus anthracis, biasanya menyerang sapi, kerbau, domba dan kambing. Ternak biasanya mengalami demam yang sangat tinggi, sehingga pembuluh darah pecah, keluar darah dari lubang anus, mata, telinga dan lubang kumlah lainnya.

Penyebab Penyakit

  1. Penyebab penyakit anthrax adalah Bacillus anthracis.
  2. Bacillus anthracis pada keadaan tertentu dapat berkembang biak dengan cepat sekali melalui pembentukan spora (tahapan kehidupan kuman) keuman tahan terhadap kekeringan dalam jangka waktu yang lama bahkan dapat didalam tanah dapat tahan hidup (40 Tahun-50 tahun).

 

Cara Penularan

  1. Penularan penyakit dari hewan penderita ke hewan lain yang sehat terjadi melalui alat pencernaan,alat pernafasan dan melalui permukaan kulit
  2. Penularan penyakit pada manusia biasanya terjadi melalui permukaan kulit yang terluka terutama orang-orang yang sering berhubungan dengan ternak penderita, dapat pula karena makan daging/limpa yang berasal dari ternak penderita anthrax.
  3. Kuman anthrax berpindah dan menyebar kemana saja melalui air, angin, serangga dan bahan-bahan lainnya yang tercemar kuman anthrax.
  4. Alat penghisap darah hewan pemakan bangkai dan burung-burung merupakan binatang yang dapat memindahkan penyakit ini.

 

Tanda-tanda Anthrax pada Manusia
Gejala klinis pada manusia terdapat 3 bentuk yaitu:
Bentuk kulit (Kuat)
Bersifat lokal, timbul bungkul merah pucat (karbungkel) yang berkembang jadi kehitaman dengan cairan bening berwarna merah. Bungkul dapat pecah dan jadi koreng. Bungkul berikutnya mucul tegang, bengkak dengan warna merah tua pada kulit sekitarnya. – Jika tidak diobati, penyakit akan berlanjut lebih parah dan dapat menyebabkan kematian (akibat Septikia)

Bentuk Pernafasan (Pulmonal)
Sesak nafas didaerah dada, bantuk, demam (tidak terlalu tinggi) dapat menyebabkan kematian jika penderita hebat (dyspone disertai sionosis)

Bentuk pencernaan (Gastroin Testinal)
Nyeri bagian perut, demam dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan kematian akibat septicemia

 

Pelaporan
Bila peternak menemukan dengan tanda-tanda seperti diatas, segera lapor ke Dinas Perikanan dan Peternakan (dinas yang menangani fungsi kesehatan hewan), Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) atau petugas peternakan setempat (PPL). Penanganan sapi akan dilakukan oleh petugas kesehatan hewan sesuai ketentuan.

 

Forum

Tidak ada forum di layanan ini.